Akhirnya hujan pun luruh, seakan mengerti pasti ada perasaaan yang perlahan runtuh.
Hujan turun dengan irama yang menyenangkan, seolah ada takdir yang menenangkan.
Menenangkanku dalam sendu sedan.
Hujan pun turun dengan ikhlasnya, tak peduli bagaimana sakitnya terjatuh.
Membuat ku belajar bahwa kesabaran ada dalam sela kesedihan sebagai bentuk penguatan.
Hujan ikhlas hadir tanpa dipinta.
Sedang Dia ikhlas pergi tanpa hiraukan airmata.
Pernahkah anda merasa teramat lelah? Saat usaha begitu harus sangat dikerahkan. Namun tetiba saja semangatmu mulai meredup. Pernahkah anda sangat ingin kembali pada masa kecil? Masa dimana beban terlihat seolah tak ada, hanya tawa yang sesumbar dengan penuh makna. Iya. Aku pun begitu. Pernah dan sedang seperti itu. Tuhan. Aku mulai lelah kembali. Entah dimana letak semangatku yang seharusnya membangun nyali. Tuhan. Aku sedang dalam titik lemah lagi. Dan lagi, keadaan justru memaksa untuk menata ketegaran. Tuhan. Maaf aku mengeluh untuk kesekian kali. Khilaf seolaah mampir berkali-kali. Tuhan. Namun, Aku bersyukur. Ku sisipkan syukur dengan penuh pada Mu atas setiap kekuatanmu dalam kelemahanku.
Komentar
Posting Komentar